Cerita Ibu-Ibu Batik Tembang Bersama Tunas-Tunas Muda Penerus Bangsa

 


Sebagai warisan luhur budaya bangsa Indonesia, batik kini sudah dikenal di seluruh penjuru dunia. Terlebih lagi, sejak tahun 2 Okober 2009, UNESCO meresmikan batik Indonesia sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan  Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). Oleh sebab itu di Indonesia, pada tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari batik nasional dimana semua orang dianjurkan memakai pakaian batik.

Sepanjang tahun 2022 Batik Tembang melakoni berbagai macam kegiatan positif dalam pengembangan karya serta pelestarian budaya.
Banyak sekali cerita diantaranya dalam menyemai tunas-tunas muda melalui kegiatan membatik, dimulai dari membatik tingkat TK hingga sekolah dasar, dan satu tujuan kembali yakni untuk menelurkan generasi yang cinta akan seni budaya salah satunya membatik.


Seperti cerita pelatihan membatik di TK Aisyiyah 1 Jatigembol, dimana ibu-ibu dari Batik Tembang yang biasanya hanya membatik di studio batik, kini hadir untuk memberikan ilmu atau praktik lapangan kepada anak-anak, hal yang unik dimana selain mengajarkan dasar teknik membatik, ibu-ibu dari Batik Tembang juga memberikan pola khusus dalam pendalaman karakter guna menjadikan anak-anak tetap bersabar dan fokus dengan apa yang sedang dikerjakan.

Selain mengemas dengan mengajarkan pendalaman karakter terhadap seni membatik, ibu-ibu Batik Tembang yang hadir dalam pelatihan membatik ini juga mengajarkan Teknik Colet

Teknik yang disebut juga dengan teknik lukis dilakukan dengan mewarnai pola batik. Caranya adalah cat atau pewarna kain jenis tertentu dioleskan pada pola batik, dengan menggunakan kuas. Teknik colet membutuhkan cita rasa seniman yang tinggi, kreatifitas dan skill maupun mengkombinasikan warna dari sang pelukis. Semakin kecil, rumit dan detail gambar yang dihasilkan, maka akan semakin tinggi nilai seni dan nilai jual dari batik colet ini.  

Keseruan dalam pelatihan membatik, dimulai dari pengenalan bahan serta alat-alat yang akan digunakan untuk membatik. Selanjutnya pembimbing mendemostrasikan proses awal dengan langsung menerapkannya pada kain dengan pewarnaan dasar atau colet. Lalu peserta akan diajarkan berkreasi dengan merancang dan membuat model sendiri, hingga menjadi sebuah karya batik.


Banyak manfaat yang bisa diambil dari pelatihan membatik. Selain membangun imajinasi para anak-anak, juga sebagai wadah untuk ikut serta melestarikan budaya bangsa "Ujar Mbak Haryanti".


Batik Tembang menjadi salah satu tempat yang memfasilitasi pelatihan seni membatik. Terdapat kelas kursus bagi para peserta umum atau peserta didik dari kelas pemula maupun kelas lanjutan untuk lebih mengenal dasar-dasar dan teknik membatik. Dengan jumlah peserta minimal 10 orang, para pengunjung bisa mencoba mempelajari teknik pembuatan salah satu karya seni budaya bangsa ini.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url